BILANGAN BULAT
Kita ingat kembali bilangan cacah yaitu : 0, 1, 2, 3, ….
Hasil penjumlahan dua bilangan cacah adalah bilangan cacah juga. Sedangkan pada
operasi pengurangan dua bilangan cacah akan muncul masalah ketika pengurangnya
lebih besar dari yang dikurangi, sehingga muncullah bilangan bulat negatif.
Gambaran lain untuk menunjukkan munculnya bilangan bulat
negatif misalnya sbb :
Dalam
pengukuran suhu dengan termometer berskala Celsius, titik didih air adalah 100oC
dan titik beku air adalah 0oC. Untuk suhu di bawah titik beku air
maka skala termometer diperpanjang ke bawah. Suhu 5o Cdi bawah nol ditulis –5o
C dan dibaca “lima
derajat Celsius di bawah nol”. Untuk suhu di atas nol ditulis tanpa tanda +,
sehingga suhu 32o di atas nol cukup ditulis 32o C.
Berdasarkan gambaran di atas kita dapat membuat garis
bilangan yang memuat bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif.
Himpunan bilangan bulat positif, nol, dan himpunan bilangan bulat negatif
membentuk himpunan bilangan bulat. Dalam garis bilangan bilangan bulat negatif terletak di
sebelah kiri nol dan bilangan bulat positif terletak di sebelah kanan nol.
Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat
Penjumlahan dan pengurangan dua bilangan bulat dapat
digambarkan dalam cara berjalan pada garis bilangan berikut ini :
- Mulai berjalan (start) pada posisi 0 dan menghadap ke kanan
- Berjalan maju untuk menyatakan bilangan positif dan berjalan mundur untuk menyatakan bilangan negatif
- Tetap di tempat untuk menyatakan nol
- Arah terus untuk menyatakan operasi penjumlahan (+).
- Arah berbalik untuk menyatakan operasi pengurangan (-).
Contoh
:
- Untuk menentukan hasil penjumlahan 4 + 3 pada garis bilangan :
Mulai dari 0
menghadap ke kanan.
4 berarti maju 4
langkah
+ berarti terus
3 berarti maju 3
langkah
maka diperoleh 4 + 3 = 7
- Untuk menentukan hasil pengurangan 5 – (-2) pada garis bilangan :
Mulai dari 0
menghadap ke kanan.
5 berarti maju 5
langkah
- berarti berbalik arah
-2
berarti mundur 2 langkah
maka
diperoleh 5 – (-2) = 7
Berdasarkan pengalaman di atas dapat dilakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat negatif lainnya sehingga
diperoleh aturan berikut ini :
- –a + (-b) = -(a + b)
- –a – (-b) = -a + b
- a - b = a + (-b)
Perkalian Bilangan Bulat
Perkalian dua
bilangan bulat mempunyai arti yang sama dengan perkalian dua bilangan cacah.
3
x 4 berarti ada tiga empatan, yaitu :
3
x 4 = 4 + 4 + 4
= 12
Dari contoh di atas
kita dapat menentukan perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat
negatif berikut ini.
2
x (-4) = (-4) + (-4)
=
-8
3
x (-5) = (-5) + (-5) + (-5)
=
-15
Dari contoh-contoh di
atas dapat disimpulkan bahwa hasil perkalian bilangan bulat positif dengan
bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat negatif.
Untuk menentukan
hasil perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif dapat
dilihat dari pola berikut ini:
3 x 2 = 6
2 x 2 = 4
1 x 2 = 2
0 x 2 = 0
-1
x 2 = -2
-2
x 2 = -4
-3
x 2 = -6
Perhatikan pola yang
muncul, apabila pengalinya makin berkurang maka hasil kalinya juga berkurang 2.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hasil perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan
bulat positif adalah bilangan bulat negatif.
Pembagian Bilangan Bulat
Untuk menentukan
nilai a pada a x 5 = 20 kita dapat mencari suatu bilangan yang jika dikalikan 5
hasilnya 20 yaitu 4. Dan jika 20 : 5 maka hasilnya adalah 4 atau 20 : 5 = 4.
Jadi pembagian adalah operasi kebalikan dari perkalian.
Jadi a : b
= c Û
c x b = a
Dari pengertian
tentang pembagian adalah kebalikan dari perkalian kita dapat menentukan
pembagian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif berikut ini.
a.
-8 : 2 = a Û
a x 2 = -8
Pengganti a yang benar adalah –4, sebab –4
x 2 = -8
b.
12 : (-4) = a Û
a x (-4) = 12
Pengganti a yang benar adalah -3, sebab -3
x (–4) = 12
Berdasarkan
pengalaman di atas dapat dilakukan operasi pembagian pada bilangan bulat
positif dan negatif lainnya sehingga diperoleh aturan berikut ini :
1.Bilangan bulat negatif dibagi bilangan bulat positif
menghasilkan bilangan bulat negatif.
2.Bilangan bulat positif dibagi bilangan bulat negatif
menghasilkan bilangan bulat negatif.
Tanda Kurung dalam Operasi Hitung
Dalam
menyelesaikan suatu perhitungan ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
a.Tanda kurung
b.Operasi hitung
Ada
tiga macam tanda kurung dalam suatu perhitungan, yaitu:
- Tanda kurung biasa, yaitu ( ).
- Tanda kurung kurawal, yaitu { }.
- Tanda kurung siku, yaitu [ ].
Ketiga
tanda kurung di atas digunakan untuk menentukan operasi hitung yang perlu
didahulukan dalam suatu perhitungan. Misal akan dihitung {8 + (5 – 2)} maka yang
didahulukan adalah 5 – 2 karena adanya tanda kurung ( ). Jika [10 x {7 – (5 + 4)}] yang harus
didahulukan adalah menghitung 7 – (5 + 4) karena adanya tanda kurung { }.
Latihan
Tentukan
urutan dalam perhitungan berikut ini, kemudian tentukan hasilnya.
1.
[8 x {15 : (6 – 3)}]
2. [(-4 + 6) x {12 : (3 – 5)}]
3. -24 : [72 : {(6 – 3) x (-2 – 1)}]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar